Accounting vs Engineering

Sebelum nyetor laporan, berkas saya diperiksa dulu oleh seorang petugas yang ada di situ. Perawakannya masih muda, masih semangat, masih rela dan ikhlas disuruh-suruh 😀

Mas Petugas itu memang bertugas melayani kami para Wajib Pajak yang mau melaporkan SPT Tahunan Badan Usaha. Tentu dia sudah dibekali dengan pengetahuan dan SOP yang ada di sana. Tapi.. begitu lihat draft laporan saya, dia terbelalak dan kebingungan membolak-balik halaman lampiran. Matanya seolah-olah mencari sesuatu yang bisa dijadikan penjelasan, tapi otaknya sedang mikir.. “ini laporan apaan?? kok ada yang kayak gini??”

Iya.. kasusnya memang unik… ada badan usaha yang baru jalan… ngelaporin pajaknya, ngelampirin neraca dan laba rugi… tapi labanya negatif (baca: rugi) di tahun pertama beroperasi.

Saya pikir kasus kayak gitu harusnya kan lazim.. tapi kok dia agak kebingungan ya?

Sesekali dia melontarkan pertanyaan yang terdengar basa-basi.. “Ini neracanya negatif pak?” Tapi sebenarnya dia ngga mau bertanya itu. Biar ngga terlihat bingung aja.

“Trus.. kompensasinya di mana?”
“Ini harusnya ada kompensasi baru bisa nol (nihil)..”
“Belum ada penghasilan ya pak?..”

Wah.. banyak pertanyaannya.. dan saya coba jawab apa adanya. Emang begitu kondisinya.
Jujur aja… saya juga butuh ilham waktu mengisi laporan itu dan lampiran-lampirannya…. Bikin laporan pembukuan itu seharusnya tidak gampang (menurut sebagian besar orang), tapi… kenyataannya jadi juga tuh.😀

Kembali ke Mas Petugas tadi… di tengah kebingungannya akhirnya dia minta ijin ke belakang sebentar. Pas balik, eh… dia ngga sendiri. Dia mengajak seorang ibu-ibu yang terlihat lebih senior, lebih tenang, lebih berwibawa, dan lebih meyakinkan tentu saja.

Saya hanya kasih satu kalimat petunjuk, “labanya negatif, bu.. Tidak ada penghasilan”.

Dia hanya diam sambil membolak-balik halaman seperti yang dilakukan anggotanya tadi. Tapi bedanya, si ibu ini membolak-balok lampiran untuk mengecek sesuatu. Sesekali dia menemukan lampiran yang sesuai dan mengangguk. Trus loncat ke halaman lain.. mengangguk lagi. Balik lagi ke halaman depan.. jari telunjuknya berjalan menelusuri kolom-kolom deretan angka “nol”.. dan…

“Oke.. Ngga masalah. Itunya aja dilengkapi.. ada nama yang belum terisi. Trus lampiran yang tidak terpakai ngga usah diikutkan di sini”, jawab ibu itu singkat.

Si Mas Petugas dengan tangkas mengajukan pertanyaan, “Tapi ini negatif bu.. dan belum dikompensasi…”.

“Iya.. ngga apa-apa.. batasnya kan lima tahun.. bla..bla..bla..”

Mereka kemudian berdiskusi dengan bahasa asing yang tidak saya pahami. Dan akhirnya mereka balik ke saya, laporan saya dinyatakan oke… boleh dilannjutkan ke tahap berikutnya… walopun ada satu-dua kekurangan non-teknis aja.

Dalam hati saya bergumam, “Alhamdulillah.. Akuntansiku dapat A!” 😀 😀 😀

Padahal sebenarnya ada rahasia yang saya temukan… Akuntansi itu ternyata mirip dengan Engineering. Ada titik kesamaannya, terutama dalam hal pengambilan asumsi dan keputusan alias judgement. Persis banget. Kadang melanggar teori tapi sahih.. dan itu ngga bisa dijelaskan.

Saya jadi teringat waktu lulus SMU dan sempat daftar ke Accounting buat jaga-jaga kalo ngga lulus Engineering. Mungkin… dunia menjadi paralel di waktu itu… ada dunia lain di mana saya tidak lulus di Engineering, sehingga melanjutkan studi di Accounting, kemudian menjadi seorang Akuntan. Dan “another me” itu membantu saya mengerjakan pembukuan beberapa hari lalu. 😀 😀

juragan.engineer

*gan… kenapa ngga hire akuntan beneran sih?
+ yaela… akun yang diisi juga cuma 4 item. Selebihnya.. nol.. 😀 😀 Sama aja kalo ada orang yang mau hitung luas tembok bata rumahnya. Ngga perlu panggil insinyur. Buka google sama kalkulator aja.

++++++

Let Me Tell You Who I Am

Saya sering menggunakan nama Juragan Sipil di dunia maya. Udah lama banget.. dah lupa sejak kapan. Motivasinya ngga ada… cuma gara-gara waktu itu bikin blog pertama di wordpress dengan nama duniatekniksipil.wordpress.com (masih ada tuh ternyata blognya), dan saya menggunakan nama juragan sebagai kata ganti orang pertama. Di salah satu forum yang cukup terkenal (saya ngga mau bilang kalo namanya Kaskus), istilah agan atau juragan juga sangat populer.

Saya bukan aktifis di forum itu, tapi memang saya punya akun… juragan.sipil juga Open-mouthed smile Open-mouthed smile

Nama asli? Waktu saya ketik di google keyword “juragan sipil”… saya berharap nama asli saya juga nongol… ternyata ada.. walopun cuma satu biji di halaman depan.

image

Itu emang link ke profil di linked.in. Yaaa agak absurd lah kalo saya pake nama samaran juga di sana. Di sana orangnya serius-serius soalnya. Open-mouthed smile