Dunia ini panggung sandiwara… begitu kata rocker legendaris Achmad Albar. Bagaimana kabarnya dunia maya?
Sandiwara di dalam sandiwara..? Hehehe.. Inception dong.
Tapi memang benar, saya pribadi bisa dibilang punya tingkat kepercayaan yang rendah terhadap media sosial, karena perilaku sebagian besar orang yang saya kenal di media sosial berbeda dengan perilakunya di dunia nyata. Termasuk saya.. hehehe. Karena faktor psikologisnya berbeda, antara berhadapan langsung dengan berhadapan dengan monitor.
Makanya saya paling malas liat komentar-komentar yang bernada “lebay” di medsos. Ada yang semangat berkoar-koar tentang hidup sehat, like sana sini, share ini itu, padahal dia nge-share sambil ngisap rokok. . Ada yang rajin ngetik kalimat-kalimat thayyibah, minimal ketik “amin” ketika ada yang minta.. … padahal belum tentu lisan dan hatinya sejalan dengan tulisannya.
Saya pribadi – jujur aja – malas menulis kalimat-kalimat yang bernada doa, respon, atau apa pun ini… Misalnya ada berita duka di medsos atau grup chat… yaa cukup didoakan dalam hati, kalopun mau menulis ucapan, saya lebih sering japri ke yang berduka – bukan ke medsos atau grup. Kata “amin” pun jarang sekali saya tuliskan di mana-mana… Apalagi ucapan selamat.. hehehe… Kalo ucapan selamat, biasanya saya iseng aja copas ucapan selamat dari orang lain… tujuannya bukan buat ngasih ucapan, tapi buat iseng aja. Kan kadang tuh di grup ada yang ulang tahun, ucapan selamatnya cuma satu macam… ituuu aja yang di-copas sama semua anggota grup.
Jadi… intinya sih gitu. Kalo liat perilaku orang-orang di medsos, mau sedih, gembira, marah-marah, atau apa pun itu, saya cenderung akan ngga peduli… karena belum tentu di dunia “nyata”nya mereka seperti itu. Mungkin mereka lapar..
#eh