Kembali Ke Musik

Kayaknya perlu kembali ke dunia musik nih. Tapi musik “digital”. Beberapa waktu (baca: tahun) lalu memang sudah sempat icip-icip software music creator soh. Mulai dari Cakewalk Music Creator versi 2 sama itu tuh… ummm.. Guitar Pro 5.

image

 

Rencananya mau remake lagu-lagu BlueBigBubble… hehe.

20141023140530-1

Ajang Cari Bakat Penyanyi, Seperti Yang Dulukah?

Kalo ngomongin perkembangan musik di Indonesia, memang paling seru kalo dicermati perubahannya dari masa ke masa.

Untuk kontes atau ajang cari bakat penyanyi, di abad 20 ini dulunya dimulai oleh American Idol kemudian masuk ke Indonesia menjadi Indonesian Idol, dan setelah itu menjamurlah ajang cari bakat sejenis. Katakanlah AFI (Akademi Fantasi Indonesia), kemudian ada yang untuk dangdut itu apa namanya? (lupa)… KDI?? Trus, akhir-akhir ini, 2 buah franchise sejenis dari luar masuk lagi ke Indonesia, X-Factor dan The Voice Indonesia. Mungkin sebagian dari kita akan menganggap ini adalah salah satu bentuk perkembangan musik yang ada.

Benar nggak sih?… Kalo anda pernah hidup di tahun 80 dan 90an… pernah ngga dengar yang namanya Asia Bagus? Dan anda pasti kenal siapa alumninya?… di Indonesia ada Krisdayanti, Dewi Gita, dan Rio Febrian.  Kualitas mereka sudah ngga diragukan lah.

Trus… pernah dengar ajang Bintang Radio dan Televisi?… Ini ajang bakat yang lumayan paling jadul.. dan alumni terakhirnya adalah Titi DJ.

Festival Lagu Populer

Kemudian ada Festival Lagu Populer Indonesia… Nah, yang ini bisa dibilang festival yang cukup berkelas. Hampir sebagian besar penyanyi solo yang terkenal di jaman dulu pernah ikut berpartisipasi di sini. Beberapa alumninya yang sangat dikenal adalah Utha Likumahuwa, Harvey Malaiholo, Trie Utami, dll. Ngga cuma penyanyi… pencipta lagu juga unjuk gigi di sini. Misalnya Yovie Widyanto, Guruh Soekarnoputra, Dadang S Manaf, dll. Soalnya yang di adu juga di sini adalah lagunya, jadi para penyayi membawakan lagu yang belum pernah dipopulerkan sebelumnya.

Masih ada beberapa lagi ajang dan kontes serupa, tapi saya ngga bisa ingat-ingat lagi.

Pertanyaannya,… apakah pentas yang ada sekarang ini bisa dibandingkan dengan para pendahulunya? Saya ngga tau, bisa jadi saya salah, tapi.. menurut saya… Pertunjukan yang dulu memang tujuannya untuk cari penyanyi dan musik yang berkualitas.. sementara yang sekarang… yaaa coba tanyakeun pada stasiun TV yang menayangkan kontes tersebut. 😀

Masih Terbius “Disney Theme Songs”

Akhir pekan lalu, seperti biasa, saya mengajak (sebenarnya istri sih yang ngajak) keluarga menikmati pertunjukan Disney On Ice dengan tema Princess and Heroes. Oiya… pemainnya kebetulan orang impor semua (baca: bule).
disney on ice

Dari judulnya sih bisa ditebak siapa saja yang mengisi pentas tersebut. Yang agak kecewa mungkin anak saya, karena dia belum kenal sebagian besar karakter-karakter tersebut. Memang sih, seharusnya targetnya bukan anak kecil lagi. Ini sudah masuk level remaja dan dewasa.

disney on ice - aladin

Eniwei… saya dan istri punya komentar yang sama. Luar biasa. Kita bukan menikmati alur cerita atau tokoh-tokohnya, yang kami amati justru profesionalisme mereka dalam menyajikan teater tersebut. Terutama di bagian properti alias perlengkapan stage, betul-betul sudah didesain secermat mungkin. Misalnya, menara yang ada di bagian belakang, dekorasinya bisa berubah-ubah seusai setting cerita. Di cerita Aladin, menara itu disulap menjadi sebuah puri atau istana. Trus, waktu cerita Little Mermaid, dekorasinya berubah menjadi sebuah istana karang di dasar lautan. Berubah lagi di cerita Cinderella, Rapunzel, Sleeping Beauty, dll.. Dan perubahan dekorasi itu tidak dilakukan dengan bantuan manusia (misalnya mengangkat, memindahkan, mencabut, atau mengganti dekorasinya), tapi dilakukan oleh sistem mekanis tertentu, layar terangkat sendiri, menara kecil muncul sendiri, dll. Belum lagi properti lain misalnya, karakter naga, unta, bahkan kereta Cinderella, ternyata juga didesain khusus, ada mesin penggeraknya.

disney on ice - closing

Satu lagi yang membuat saya sempat merasakan “pindah alam” ke alam fantasi adalah lagu-lagunya. Lagu-lagu romantis ala kartun, tapi punya efek bius. 😀

Makanya beberapa hari terakhir ini saya membius diri dengan playlist lagu-lagu Disney edisi Princess & Heroes++ (plus-plus maksudnya di luar yg ada di pertunjukan kemarin).

Ini adalah playlist yang saya buat:

  • Peabo Bryson & Regina Belle – A Whole New World (Aladin)
  • Peabo Bryson & Celine Dion – Beauty and The Beast (Beauty and The Beast)
  • Elton John – Can You Feel The Love Tonight (The Lion King)
  • Phil Collins – You’ll Be In My Heart (Tarzan)
  • Vanessa Williams – Colors Of The Wind (Pocahontas)
  • Christina Aguilera – Reflection (Mulan)
  • Mandy Moore & Zachary Levi – I See The Light (Tangled, Rapunzel)
  • Norah Jones – Love Me Tender (Princess Diary)

Kalo mau download lagu-lagunya, ngga ada di sini 🙂

Saya biasanya ngintip di www.mp3skull.com